Armada Masa Jadi Wisata di Jember

Memontum Jember — Putusnya Jembatan Korek pada tahun 1937 (DK-37) mendatangkan ide kreatif bagi warga kecamatan Ambulu. Keberadaan Gethek yang langka sebagai alat menyeberang Sungai Mayang menjadikan Wisata DK-37 banyak di datangi pengunjung saat liburan tiba.

“Melihat kedepan potensi wisata DK-37 dengan keberadaan Gethek akan menjadikan wisata ini banyak diminati pengunjung. Selain juga dari wahana menyeberangi sungai naik gethek, pengelola juga menyediakan wahana wisata di seberang sungai,” kata ketua pengelola DK-37 Gaguk Hariyanto saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa siang (27/12/2017).

Gaguk mengatakan terbentuknya DK-37 yang terletak di Dusun Krajan, Desa Andongsari Kecamatan Ambulu ini berawal kecintaannya terhadap alam, dari situ dia melihat DK-37 berpotensi bagus. Langsung saja inisiatif muncul untuk mengelola dan mengembangkan sebagai wahana wisata education dan keluarga.

“Untuk gethek sendiri maksimal sebetulnya 15 orang, cuma karena menjaga keselamatan kita pakai maksimal 10 orang. Kendaraan sepeda motor juga bisa ikut naik, dan untuk yang biasa tukang pengelola lahan Perhutani dengan sepeda motor naik gethek. Kemudian tukang rumput juga kadang dari komunitas trail dan Goes juga pakai gethek itu, hanya melewati aja menuju ke ungkalan,” jelas Gaguk menambahkan .

Memang dari awal kita membuat sekitar bulan Agustus, kita bikin spot selfi dan selanjutnya Kita memang diamkan dulu, setelah jadi dan dari situlah pengunjung semakin ramai hingga wahana ini di buka resmi.

“Untuk Muspika sendiri sudah mengetahui keberadaan ini, dan dinas pariwisata juga tahu. Cuma belum berkunjung, bahkan dari dinas perhubungan kemarin kita di beri bantuan berupa pelampung 7 set,” ungkapnya.

Untuk keselamatan saya kira kalau kita bilang masalah menjamin, karena keselamatan paling utama. Sedangkan untuk kecelakaan kita tidak bisa memprediksi, yang jelas kita bisanya hanya mengantisipasi untuk keselamatan.