Connect with us

Kabupaten Malang

Bersih Desa Sidodadi Gedangan Jalin Kerukunan Antar Umat dan Gotong Royong

Diterbitkan

||

Soelan Kades Sidodadi Gedangan. (sur)

Memontum, Malang – Peringatan bulan Muharram 1441 Hijiriyah Desa Sidodadi Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang,selain sebagai wujud pelestarian budaya jawa juga menjalin kerukunan antar ummat beragama.

Dalam rangkaian acara bersih desa sekaligus Ultah ke-144 ini ternyata juga digelar doa bersama oleh umat antar agama seperti Kristen dan Hindu. Hal itu bertujuan untuk merangkul serta menjalin kerukunan antar ummat beragama di desa berpenduduk 8000 jiwa ini.

IBADAH : Ketua TP.PKK Desa Sidodadi Ny Tatik Soelan Santuni Anak Yatim. (sur)

IBADAH : Ketua TP.PKK Desa Sidodadi Ny Tatik Soelan Santuni Anak Yatim. (sur)

Hal itu seperti disampaikan Soelan Kepala Desa Sidodadi ditengah berlangsungnya acara Rabu (25/9/2019) siang.

Dikatakan Soelan, Sidodadi terdiri dari berbagai suku dan agama. Dengan berlangsungnya acara ini juga sebagai ajang doa bersama memohon keselamatan ke hadirat Allah SWT untuk warga Sidodadi, pemerintah setempat,tanpa terkecuali para bedah karawang desa dan pemimpin terdahulu.

Kades Sidodadi ke-8 ini juga menjelaskan, selain do’a bersama juga berlangsung santunan untuk sekitar 35 anak yatim. Berlanjut pengajian dan pegelaran wayang kulit semalam suntuk oleh ki Dalang KH Hamdani dari Blitar.

Terlepas dari itu, Soelan juga berharap,dengan giat bersih desa ini, Desa Sidodadi menjadi aman, tentram, damai, subur, makmur dan gemah ripah loh jinawe. Selanjutnya juga menjadi desa mandiri, beragama serta bermartabat.

Sekilas tentang sejarah berdirinya Desa Sidodadi, pada tahun 1875, seorang sesepuh desa bernama Karyoredjo asal Ponorogo bersama Karjogabros, Darmi, Kartogrijo, Sukijosukiman, dan Suha membuka hutan di dekat sungai Bambang yang memiliki banyak kedung dan pohon bambu rampal. Setelah menjadi daerah pemukiman daerah tersebut diberi nama Dusun Kedung Rampal.

Hal yang sama juga dilakukan Karyoredjo bersama Atim,Satemun, Tamrun, akarnawi, Ramijowarno, Kromo, Rantipaiman, dan Naiman di bagian hutan sebelah utara. Dimana hutan tersebut berdekatan dengan sumber yang disekitarnya banyak ditumbuhi pohon durian. Selanjutnya, dusun itu diberi nama Sumber duren.

Begitu halnya,pada bagian hutan sebelah selatan, tepatnya di sekitar Umbulan atau sumber air. Bersama beberapa sesepuh yang lain seperti, Somomranggi, Wiroglompong, Wiroenduk, Irotawiwagiman, Tlenik, dan Saean,daerah pemukiman itu diberi nama Dusun Umbulrejo.

Pada tahun 1890 Karyoredjo diangkat menjadi kamituwo yang membawahi 3 Dusun yaitu, Sidodadi, tetapi masih termasuk wilayah Desa Wonokerto. Pada tahun 1895 Desa Sidodadi dikukuhkan menjadi daerah otonomi, dan Karyorejo sebagai kepala Desa. Akhirnya tahun 1982, Desa Sidodadi ditetapkan dalam wilayah Kecamatan Gedangan yang sebelumnya masuk wilayah Kecamatan Bantur. (sur/oso)

 

 

Advertisement
klik untuk berkomentar

Tuliskan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending