Memontum Sidoarjo – Memberikan wadah dan mengembangkan hasil usaha pertanian menjadi upaya Pemdes Kedung Kembar Kecamatan Prambon dalam mensejahterahkan petani. Untuk itu Pemdes mendirikan lumbung padi modern sebagai wadah mengelola hasil panen petani.
Kini, petani yang bergabung Gapoktan Gotong Royong di desa tersebut sangat aktif menggarap lahan persawahan seluas 50 Ha dan TKD 5 Ha . Kegiatan tanam padi berjalan 2 kali panen dalam setahun. Hasil yang melimpah juga disisihkan oleh petani dalam lumbung desa sampai pada jumlah yang besar.
Sebagaimana dituturkan oleh Aruman petani setempat, menurutnya jumlah anggota Gapoktan 50 orang dengan area yang digarap total 55 Ha dengan 2 kali panen dalam setahun. “ Dalam lumbung desa kami punya stok gabah 22.125 kg. Sementara kas yang kami punya Rp 160 juta ,” paparnya.
Potensi pertanian Desa Kedung Kembar menarik perhatian Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo. Melalui Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, bersama Pemdes setempat, lumbung desa akan dikembangkan menjadi lumbung dengan konsep modern.
Achmad Jupriyanto, Kepala Desa Kedung Kembar optimis dengan konsep itu. ” Dari fungsi lumbung yang hanya untuk menyimpan padi dan diambil setelah masa paceklik, kita rubah tidak hanya menyimpan tetapi juga menggiling padi untuk dijual berasnya, sehingga nilai ekonomisnya meningkat yang hasilnya bisa dinikmati bersama,”jelasnya
Program Pemdes mendapat dukungan Nurul Lacha, Kasi Ketersediaan dan Distribusi Pangan . Pihaknya siap membina dan pengembangan lumbung desa itu serta akan memfasilitasi untuk mendapat bantuan .
” Akan kami bina manajemen lumbung secara baik, dan untuk pengembangan usaha, akan kami fasilitasi untuk mendapat bantuan mesin giling padi dari PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat ). Tinggal desa menyiapkan lahan tempat operasionalnya saja,” pungkasnya. (par/yan)